Senin, 12 Januari 2009

mEnCiNtAi DiA kArEnA TUhAN


Cinta, sejuta rasanya, kata mereka yang sedang bercinta. Cinta menuju kepada pernikahan. Pernikahan bukan pestanya. Pernikahan bukan gaun pengantinnya. Pernikahan bukan setelan jas mempelainya. Pernikahan bukan dekorasi Dan tempat resepsinya.
Cinta adalah komitmen antara seorang pria Dan wanita single yang dewasa dalam iman, dewasa dalam kemandirian keuangan.
Masuk ke dalam pernikahan berarti sudah siap menghadapi tantangan.
Hidup baru dengan pasangan yang dicintai tidak selalu mudah Dan mulus.
Hidup baru dengan pasangan yang dicintai berarti mulai menghadapi tantangan.
Mengapa menghadapi tantangan dalam kehidupan?
Dua pribadi yang saling tidak tahu sepenuhnya menjadi satu, . . Bagaimana caranya menekan odol. Bagaimana caranya tidur.
Ada perempuan yang setelah beberapa bulan menikah tidak mau tidur seranjang dengan suaminya sebab suaminya ngorok.
Kadang-kadang pasangan tidak tahu apa kesukaan Dan apa yang tidak disukai pasangannya. Apa kesulitannya? Kadang-kadang manusia cenderung melakukan apa yang dia sukai, ingin pasangannya mengerti Dan mengikutinya, tetapi dia sendiri tidak memahami kesukaan pasangannya; mengabaikannya, atau tidak mau mendukungnya. Ada pasangan yang tidak mau mempersoalkannya, tetapi Ada yang kemudian menimbulkan persoalan.
Kebahagiaan dalam rumah tangga bukan sesuatu yang datang dengan sendirinya. Tetapi kebahagiaan harus diusahakan oleh kedua belah pihak, bukan dengan saling menuntut atau saling memaksa, tetapi dengan saling memahami, saling memberi atau saling memperhatikan, bahkan saling berkorban.
Sukses di dalam pernikahan bukan meminta atau menuntut pasanganmu menjadi orang yang tepat, tetapi jadilah orang yang tepat untuk pasanganmu.
Pernikahan sukses bukan dengan sekedar mengharapkan kebahagiaan dari padanya, tetapi dengan menanamkan kebahagiaan ke dalamnya.
Apa kuncinya? Saling memberi, saling memperhatikan, saling melayani. Real berkorban, selalu menyangkal diri, suka mengampuni.
Dalam dialog selama pernikahan atau dalam kehidupan kapan saja, dengan siapa saja, Ada beberapa reaksi untuk suatu percakapan.
Pilihlah untuk tidak mudah marah, atau pilihlah perbincangan yang tidak menyulut kemarahan.
Suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu. Hiduplah dengan pengertian terhadap perasaannya, sebab wanita biasa main perasaan. Jangan sakiti atau kecewakan perasaannya. Apa yang anda lakukan atau ucapkan, untuk kesalahan yang kecil, itu dapat disimpan lama dalam memorinya.
Mengasihi isteri seperti Tuhan mengasihi umatNya adalah mengasihi dengan sempurna, mengasihi habis-habisan, sehingga siap mati baginya, artinya rela berkorban baginya.
Perhatikan emosinya, waktu dia sakit, waktu dia lemah atau lelah. Janganlah hal ini menjadi janji nikah semata-Mata, tetapi untuk menggenapi janji itu perlu latihan dalam hal yang kecil-kecil.
Jangan lupa berpacaran dalam pernikahan, ingat ulang tahun masing-masing, ingat ulang tahun pernikahan.
Kasihi dengan seutuhnya, saling menerima apa adanya. Kasihi dengan kelembutan hati Dan sikap. Kasihi dengan perasaan yang dinyatakan dalam tindakan.
Cintai dia karena Dia. Bukan karena wajahnya. Bukan karena tubuhnya. Semua bisa berubah. Minta Tuhan memampukan kalian saling mengasihi Dan menjadi saksi di dalam dunia yang kurang kasih.
__________________

Sabtu, 03 Januari 2009

cUrHaTsob...

................cinta
ga di duga,
ga di nyana,


kyk jailangkung aj....



hi...hi...hi...

seseorg dr mza lalu qu tlah hadir kmbli,
yg tdnya jga ga aq sdari klo dia trz nyariin aq




selama itu.......

tp yg pzti ini bkin aq bahagia bgt,
trnyta ad juga co yg bnr2 syg ma aq,ga cuma tertarik ma wajah n fisik aq aj

thanks god...
doain yupz friends,biar lncr smuanya


sssst.....ssssst....
bntr lg berakhir duonk mza lajang qyu...:)